Jumat, 14 Desember 2018

Konsultasi Psikologi di Yayasan Pulih


Sedikit sharing pengalaman Konsultasi Psikologi di Yayasan Pulih. 2 bulan yang lalu saya mencari-cari tempat konsultasi psikologi, setelah mencari-cari keluarlah Yayasan Pulih, dan saya baca beberapa blog orang lain juga pernah kesini. Akhirnya saya putuskan untuk kesini. Yayasan Pulih ini lembaga NON PROFIT ya, jadi keuntungannya konsultasi disini harga yang di patok tidak besar. Mereka memang mematok harga minimal untuk saat ini sebesar Rp. 150.000,- tapi itu hanya kontribusi minimal, jika kalian orang mampu, diharapkan bisa bayar lebih karna untuk menutupi bagi klien-klien yang kurang mampu. Jika kalian tidak mampu membayar sebesar kontribusi minimal, kalian bisa bayar semampu kalian. Dan kalau konsultasi di hari sabtu bayarannya lebih mahal lagi (saya lampirkan gambar dibawah yaa). 
Jika klien baru akan disuruh isi formulir yang mencakup seluruh persoalan yang ingin kalian ceritakan dan harapan kalian setelah konsultasi di Yayasan Pulih ini. 
Masalah setiap orang berbeda-beda, jadi ada yang hanya butuh konsultasi sekali, tapi bahkan bisa lebih dari sekali. Tujuan konsultasi ini kan agar bisa mencapai apa yang ingin kalian capai setelah konsultasi, apakah perasaan lega atau bahkan solusi-solusi untuk persoalan kalian.
Waktu itu saya konsultasi di hari biasa, dengan psikolog perempuan namanya Mba Astari. Awal konsultasi saya memang mengeluarkan semua yang saya rasakan sampai nangis-nangis, setelah itu ada perasaan lega, tapi memang belum mendapatkan apa yang saya ingin capai. Akhirnya ada konsultasi kedua, dan disitu emosi saya mulai terkontrol, tidak ada nangis-nangis lagi dan lebih baik, tapi sejujurnya memang belum dapat solusi terbaik, tapi Mba Astari ini cukup baik menangani saya dan dia memberikan saya solusi-solusi untuk persoalan saya. Tapi semua kembali pada diri saya sendiri apakah saya akan menjalankan solusi itu atau tidak. Sebenarnya saya masih ingin konsultasi ketiga, tapi belum cocok jadwalnya lagi. Tapi setelah konsultasi, perasaan saya sedikit lega, tapi memang masih banyak ngebatin sih.


Jadi jika kalian mau konsultasi psikologi yang harganya masih terjangkau, bisa ke Yayasan Pulih ini. Alamat lengkap dan deskripsi singkat tentang Yayasan ini bisa dilihat di gambar yang saya attach yaa. Semoga bermanfaat :)










Senin, 22 Oktober 2018

BODY SHAMING ATAU MUDAH TERSINGGUNG ?

Istilah body shaming semakin kesini semakin sering jadi bahan pembicaraan. Yaa seperti namanya "body shaming" seperti istilah membully fisik seseorang. Tapi yang mau gue tekankan disini kalian memang di bully atau kalian yang terlalu mudah tersinggung ?
Gue gak membela orang yang membully, karna jelas itu salah. Tapi terkadang kita harus bisa liat konteks sebelum menyimpulkan kalau itu adalah body shaming. Sebagai contoh gue punya fisik gendut, terus ada si A yang suka ngata"in dan ngejelekin fisik gue, yaa itu bisa dibilang bullying. Tapi ada si B yang bilang "jangan terlalu gendut karna dari segi kesehatan juga gak baik" Apa itu namanya bully ? menurut gue sih jelas tidak ya, justru itu namanya perhatian/care. Makanya disini gue tekankan, lihat konteks kalimat yang diucapkan orang, menjadi orang yang mudah tersinggung juga malah bikin kita stress sendiri. Kalo kata pribahasa anjing menggonggong kafilah berlalu. Yaudah kalo dia ngejelekin kita, toh dia yang dosa. Dan satu-satunya hal yang harus kita lakuin adalah nutup omongannya itu dengan kebaikan.

Bicara soal fisik ya, semua orang juga pengen punya fisik yang ideal, tapi disini jika obesitas atau gendut, jujur serius gue bilang itu emang gak baik buat kesehatan, bahkan bukan dari penjelasan gue, lo bisa searching sendiri apa resiko kesehatan yang timbul akibat overweight, lo juga bisa tanya dokter sekalipun. Jadi itu bukan mengada-ada, sekalipun gak ada faktor turunan penyakit, tapi namanya penyakit bisa dateng darimana aja. Kalo lo suka denger sejarah Nabi, atau nonton sejarah Islam di TV kalo gak salah trans7 acaranya Khalifah dan ada ahli sejarah islam namanya Budi Ashari. Beliau pernah menceritakan bahwa kalau postur tubuh Rasulullah SAW itu ideal bahkan perutnya rata/sixpack istilah sekarang. Jadi bisa disimpulkan sendiri kan, bahwa Rasulullah saw pun menjaga postur tubuhnya, makanya di Islam diajarkan. Makan sebelum lapar, berhenti sebelum kenyang. Segala sesuatu yang masuk dalam tubuh kita harus dalam porsi cukup. Jangan berlebihan. Ini sedikit pendapat gue mengenai badan yang gendut dari segi islam dan kesehatan. Meskipun singkat tapi semoga bisa jadi acuan untuk berpola hidup yang lebih sehat mulai dari sekarang.

Selasa, 14 Agustus 2018

Bersyukur itu Anugerah

Kadang gue sebagai seorang manusia dan Hamba Allah masih suka kurang bersyukur dalam menjalani hidup, masih suka banding-bandingin hidup gue dengan orang lain.
Padahal ketika gue bandingin hidup gue dengan orang yang lebih dari gue, gak akan ada habisnya dan gue gak akan ngerasa bersyukur, tapi ketika gue melihat orang yang jauh kurang dari gue, justru disitu gue akan ucap syukur sebanyak-banyaknya atas nikmat yang Allah kasih.
Tapi melihat orang yang lebih dari kita juga ada positifnya, membuat kita termotivasi untuk menjadi lebih baik, tapi dalam hal positif, gak semuanya bisa ditelen mentah-mentah.
Terkadang gue juga masih terorientasi kalo rejeki melimpah itu berupa materi, terkadang gue lihat orang yang berkelebihan materi selalu diberi kemudahan untuk menggapai impiannya, membeli apa yang dia mau dengan mudah, padahal justru harta adalah ladangnya cobaan, karna dari harta itu masih ada hak-hak orang yang membutuhkan yang wajib kita beri, bahkan terkadang kita suka lupa.

Kalau gue liat temen-temen gue yang kerjanya dan gajinya bisa 2 kali lipat dari gaji gue sekarang, gue selalu kepengen juga kayak gitu, kalo ngobrol sama temen-temen gue yang dia lulusan S1 dan baru banget merambah di dunia kerja, belom ada pengalaman, terus di gaji kecil, dan mereka ngeluh, apa kabar gue yang kerja sambil kuliah, kuliah extend 1 semester, yang dulu cuma di gaji 1,5 juta sampai bisa ketitik sekarang diatas UMR DKI Jakarta sedikit. Ternyata ada orang-orang yang lebih gak bersyukur daripada gue. Dan disitu gue sadar kalau mental dibangun dari sejatoh-jatohnya orang.

Ketika gue denger cerita temen gue kalau bapaknya susah ibadah, jarang ibadah, bangun siang, gue disitu sangat bersyukur karna bapak gue alhamdulillah ibadahnya rajin, bangun selalu pagi, bahkan selalu ajak gue sholat malem bareng, puasa senin-kamis dan sunah lainnya.

Ketika ada kedua orang tua temen gue yang sudah meninggal, disitu gue masih bersyukur kedua orang tua gue masih hidup meskipun sudah pisah, dan alhamdulillah mereka masih sehat.

Ketika gue denger cerita sesama saudara gak akur, bahkan ada yang sirik-sirikan, disitu gue bersyukur karna kedua abang gue dan gue selalu akur, mereka selalu bantu gue ketika gue gak ada uang, ketika gue susah.

Gue masih bersyukur punya penghasilan meskipun gak besar, gue masih bisa travelling karna tempat kerja gue gampang kalo izin kerja, gak ribet soal cuti. Dan lingkungan kerjanya enak, banyak yang seumuran dan lebih muda, lebih gampang komunikasinya.

Gue masih bersyukur karna hidup gue masih cukup, masih mampu beli apa yang gue mau meskipun bukan barang-barang prestise yang sampe puluhan juta, alhamdulillah hape udah bisa beli pake uang sendiri dan beberapa perintilan yang lain, masih mampu beli makan-makanan yang gue mau meskipun sebulan sekali pas awal gajian.

Kalau membandingkan diri dengan yang lebih daripada kita, gue sadar gue bakalan jadi orang yang berdosa banget karna gak pernah bersyukur, kalau gue lihat orang yang lebih susah daripada gue, dibawah gue, sudah patut sangat disyukuri hidup gue ini. Emang bener kata pepatah, diatas langit masih ada langit, jadi sampe kapan pun kita gak akan ada abisnya mandang ke atas. Justru dengan bersyukur kita bisa jadi orang yang lebih kaya dari siapapun.


Senin, 13 Agustus 2018

CUMA DI FIKSI BUKAN DI KEHIDUPAN NYATA

Bicara soal cinta, emang cuma di ftv, sinetron, film dan kisah fiksi layar kaca atau novel ada orang sugih (kaya) menikah dengan orang menengah kebawah. Sekalipun ada di kehidupan nyata itu cuma berapa persen dari penduduk di bumi ini, paling < 10% Kalo ditanya kenapa dan kok bisa yaa ?

Dan ini menurut pandangan gue yaa....
1. Pergaulan. Kita pasti bergaul dengan lingkungan sekitar rumah dan sekolah, kalau lingkungan rumah aja menengah bahkan juga menengah kebawah, gimana bisa kenal dengan orang kaya. Terus sekolah juga, sekolah negeri yang biasa-biasa aja, bukan unggulan bahkan gak banyak dikenal masyarakat, lingkungannya pun pasti lingkungan orang biasa-biasa aja. Terus darimana dapet temen orang kaya nya ?

2. Selera Berteman. Orang kaya tuh punya selera berteman juga, meskipun ada yang bergaul sama siapa aja, tapi tetep banyak juga yang pilih-pilih temen dari kalangan apa. Gue pernah menemukan orang kaya yang emang "kelihatannya" males bergaul sama orang-orang middle. 

3. Selera Pasangan. Sama halnya kayak selera berteman, dari sekian banyak orang kaya yang gue temuin, mereka punya pacar yaa sederajat, gak pernah gue seumur-umur kenal tapi mereka pacarnya dibawah mereka, minimal so so lah yaa. 
Contoh: temen SMP gue cowok, gue tau orang tua dia kaya, dan selera pasangan dia juga tinggi, setau gue dia gak pernah pacaran sama orang yang derajatnya se gue ini (gue ini middle) sekalipun yang derajatnya middle ini cantik pun, tetep aja tuh gue perhatiin dia gak pernah punya pacar orang-orang middle apalagi middle kebawah. 
Ada lagi temen Gym gue dulu cowok, sama kayak contoh diatas, dia ganteng, badan bagus, kaya, dan pas gue tau mantan-mantannya, beuhh, selebgram, cantik, orang kaya juga lah, dan orang kayak dia gak bakalan mandang orang middle apalagi middle kebawah. Karna ada kejadian pas di kampus, gue punya temen cowok, dia juga ganteng tapi gue gak tau dia kaya apa engga, keliatannya sih berada juga, dan gue tunjukin foto temen gym gue itu, dan dia langsung bilang yang intinya ke gue "lo ngincer yang kayak gini gak bakal dapet" gue gak tersinggung, karna gue cuma nunjukin fotonya doang dan emang kagak suka juga sih. Hahaha
Contoh lainnya artis, lo bisa pada liat, artis mana yang punya pasangan orang middle, semua rata-rata artis juga dan kalo bukan artis pengusaha, dan orang kaya tentunya, pendidikan juga bagus.
Dan rata-rata temen-temen gue yang kaya, terutama temen SMP, yaa gue lihat pasangannya juga sederajat sama mereka, yang ganteng dapet yang cantik, yang cantik dapet yang ganteng, udah biasa naik mobil, yaa dapet juga yang biasa naik mobil.
Gak kayak gue yang kemana-mana ngangkot, naik motor, ojek, boro-boro naik mobil kemana-mana, mobilnya angkot doang, bus umum, commuterline. Wkwkwk

4. Minder bergaul dengan orang kaya. Yaa gue yakin ada juga yang merasakan kayak gini, karna biasanya orang-orang middle bergaul lebih asik juga sama yang middle, kalo sama orang kaya pasti beda tongkrongan, beda pengeluaran dan jatohnya maksain kalo temenan deket sama mereka, yang tongkrongannya di tempat-tempat mahal. Dari pembahasan obrolan juga kadang beda meskipun masih dibangku sekolah, bahkan bisa jadi karna didikan orang tua, mereka sudah di doktrin dengan siapa pantasnya mereka bergaul. Ini bukan berarti kita yang orang middle gak bisa ngobrol sama mereka yang kaya ataupun sebaliknya yaa. Tapi semua seperti dibatasi tembok besar gitu lohh

5. Selera liburan. Mereka lebih suka liburan yang citytour, gak capek, ke luar negeri, bukan yang kotor-kotoran, yang bikin capek, bukan yang angkat keril tapi bawa koper. Gue jadi inget waktu pulang dari Makassar dan naik Batik Air, pas antri masuk pesawat, depan gue segerombolan orang-orang hedon gitu dah, dan mereka ngomongin Wae Rebo, tau sendiri kalo mau kesana harus trekking 4 jam dulu normal itu juga kalo gak berat bawaannya. Dan salah satu dari mereka nyeletuk "Ihh tapi gue ogahh banget deh jalannya berjam-jam katanya, capek" Yaa bisa disimpulkan sendiri lah yaa.
Kecuali emang udah hobby travelling dan explore tanpa batas yaa. Itu beda hal yaa. Karna semenjak gue ikut open trip, ada juga kok orang-orang kaya yang mau naik gunung, bahkan ada yang profesinya dokter emang suka naik gunung. Kalau sudah hobby lain dikata.

Tapi mungkin gak semua orang kaya seperti itu, dan ada juga yang berada tapi biasa-biasa aja, tapi hitungannya sedikit. Hahaha. Karna gue sudah membuktikannya sendiri dari orang-orang yang gue kenal bahkan gak gue kenal. 

Kalo kata Ustad Khalid, pilihlah jodoh yang sekufu, artinya sederajat atau tidak jauh berbeda dari segi lingungan, pergaulan, bahasa, budaya dll. Ya mungkin ini juga namanya sudah takdir. Yang kaya dengan yang kaya, yang biasa-biasa aja ya dengan yang biasa-biasa aja.

Rabu, 08 Agustus 2018

My list destination

Berikut adalah destinasi wisata yang ingin gue kunjungi:
1. Gunung Kerinci
2. Gunung Rinjani (remedial)
3. Gunung Merbabu
4. Gunung Binaiya
5. Gunung Bukit Raya
6. Pulau Belitung
7. Pulau Derawan
8. Pantai Ora
9. Pulau Komodo
10. Pulau Padar
11. Wae Rebo

Sebenernya masih banyak pastinya, tapi mungkin segitu dulu yang masih dalam pikiran dan budget gue nantinya, Ada sebagian yang pengen tercapai sebelum nikah dan ada yang pengennya setelah nikah. Semoga rejeki lancar terus. Aamiin.

Selasa, 07 Agustus 2018

Pengen tapi Takut ?

Tahun ini usia udah menginjak 24 tahun, ternyata bener kalo udah menginjak 20an gak terasa, dan keinginan untuk menikah semakin besar, apalagi ngeliat temen-temen deket yang udah pada menikah, punya anak, lagi hamil. Tapi gue ini cuma kepengen, belom ngerasa siap, belom ngerasa mampu.
Gue masih takut berumah tangga, takut gak bisa jadi istri yang baik, takut gak bisa melayani suami dengan baik, takut hamil, takut melahirkan, takut nanti gak bisa mendidik anak dengan baik, takut ada masalah sama keluarga suami, takut hidup gak cukup, takut hidup kurang, semua ketakutan itu menyelimuti diri gue. Meskipun saat ini ada seseorang yang lagi deket sama gue, dan orientasi kita menikah, tapi gue rasa itu masih jauh dan lama, apalagi dia baru mulai kuliah, sekarang baru semester 3, nungguin sampe akhir semester masih 2-3 tahun lagi, bahkan gue gak yakin meskipun selama itu gue udah bener-bener siap, sebenernya ketakutan terbesar gue dalam berumah tangga adalah takut hidup kurang, saat ini gue masih ada bapak dan abang, yang masih bisa gue mintaain uang kalo gue lagi gak ada uang. Kalo nanti udah berumah tangga semua pasti berubah, semua tanggung jawab pindah ke suami, gue gak bisa lagi minta-minta ke bapak dan abang gue kalo gak mendesak. Pasti keinginan seorang bapak dan abang gue, gue dapet jodoh yang mampu ngopeni gue dengan baik. Dan mungkin ketakutan ini juga karna perceraian ibu dan bapak gue, gue serba takut untuk memulai rumah tangga nantinya. Iyaa sih harusnya hal ini bisa jadi pelajaran buat gue kelak, jangan sampe kejadian seperti ini lagi. Tapi jujur gue bener-bener takut, gue takut nantinya gue malah gak kepengen untuk nikah dan milih sendiri, nauzubillahmindzalik. Gue berdosa banget, seolah-olah gue gak percaya rejeki dari Allah. Semoga ketakutan gue ini bisa hilang seiring berjalannya waktu.

Rabu, 25 Juli 2018

Aku Seorang Sanguin

Tipe kepribadian ini berjumlah 25-30% dari total populasi. Kelebihan orang sanguin adalah sangat bersahabat, hangat dan menyenangkan. Orang sanguin sangat terbuka, antusias, dan cenderung optimis. Mereka bersemangat mengenai hampir segala hal, dan sangat peduli terhadap orang lain. Mereka cenderung bertindak sebelum berpikir. Mereka mempunyai hati yang besar karena mereka sangat menyukai sesama. Sayangnya, kadang kala mereka kurang memiliki ketegasan sehingga mereka sering diperalat oleh orang lain. 
Orang sanguin mudah menyesuaikan diri. Mereka senang berkumpul dan bercerita dengan kawan atau keluarga mereka. Orang sanguin memandang hubungan sebagai sesuatu hal yang sangat penting. Mereka biasanya mengenal banyak orang penting. Orang adalah hidup mereka. Bagi orang sanguin, dunia adalah suatu panggung tempat mereka mementaskan peran mereka. 
Mewakili tipe kepribadian yang cerah, ceria dan heboh, Ciri utamanya adalah sangat aktif, periang, mudah bergaul, punya rasa humor yang tinggi, dan selalu antusias penuh energi. Mereka adalah orang yang penuh inspirasi. Bagi mereka hidup adalah suatu pengalaman yang sangat menyenangkan. Mereka punya cara untuk melihat sisi positif emosinya. 
Pada dasarnya, mereka merupakan tipe kepribadian yang sangat berorientasi pada orang lain, relationship dan kesenangan hidup. Orang sanguin dapat mempengaruhi anda dengan cara mereka yang menyenangkan. Mereka adalah pembicara yang hebat, dan dapat membuat anda percaya hampir pada semua hal yang mereka ucapkan. Mereka adalah orang yang sangat sesuai bagi ujung tombak perusahaan atau organisasi. 

Jumat, 20 Juli 2018

Manfaatkanlah Masa Mudamu

Gue sering denger kata-kata "Selagi muda, manfaatkanlah waktumu untuk travelling, uang bisa dicari lagi, tapi pengalaman hari ini gak akan terulang esok hari"
Yaa gue setuju, selagi muda, punya fisik yang kuat, ikutlah organisasi dan keluar rumah deh, karna semakin banyak temen, makin banyak yang akan bantu kita dimanapun kita berada. 
Meskipun gue tau, ada sebagian orang yang sayang sama duitnya untuk digunain buat jalan-jalan, padahal uang yang dikeluarkan itu, bisa dicari lagi, apalagi masih punya fisik yang kuat dan kerjaan. Tapi namanya orang beda-beda sih, yaa bukan menghakimi, tapi menurut gue, mereka yang sayang uang untuk go somewhere they never visit before itu rugi banget sihh.
Daripada uang dihabiskan untuk beli barang, better beli pengalaman lah, yaa travelling lah sejauh mungkin selama kita masih mampu, suatu saat akan ada banyak hal yang bisa kita ceritakan ke anak-cucu kita, dan kita bisa ajak mereka untuk melihat apa yang udah pernah kita lihat sebelumnya.
Barang bisa kadaluarsa, rusak atau hilang, tapi pengalaman kan engga.
Kalau suatu saat kita udah berkeluarga, udah gak punya banyak waktu untuk travelling, tapi kita masih punya waktu untuk sama anak-cucu kita, apalagi yang bisa dikasih ke mereka selain pengalaman dan cerita betapa serunya hidup kita.
Kalau kalian pinter, gila belajar, gila kerja, punya harta melimpah, itu semua gak ada harganya dibandingkan pengalaman, tapi mungkin kalian yang seperti itu punya cara sendiri buat ngebahagiain hidup kalian.
Jujur aja setelah gue travelling, naik gunung, ke pantai, city tour dan kemanapun, gue merasa diri gue lebih bahagia, punya lebih banyak temen yang bukan cuma di lingkungan sekolah, kerja, atau rumah.
Gue bener-bener merasakan bedanya, ketika gue kenal si A, dan ternyata dia juga kenal sama si B yang notabennya gue juga kenal dari travelling, kayak dunia emang cukup sempit yaa, kita nambah temen sekaligus temen kita itu ada juga yang kenal sama temen yang udah kita kenal lebih dahulu.
Ketika mau travelling lagi, gue udah ada temen yang bisa joinan, selain sebagai temen travelling, orang-orang yang baru gue temui itu bisa jadi tempat sharing, karna yang gue temuin itu berasal dari berbagai bidang usaha, ada dokter, suster, guru, kerja di butik, pengusaha muda, orang pemerintahan, kerja di stasiun tv, wahh luar biasa banget deh, kalo dibanding mereka gue mah kecil banget. Tapi itu memotivasi gue untuk bisa sebaik mereka dalam pekerjaan.
Mereka bisa jadi tempat sharing untuk masa depan juga, sharing tentang kerjaan, gak cuma soal travelling aja. Mereka bahkan orang-orang  yang asik.
Gue aja gak menyangka bisa punya temen yang notaben pekerjaannya keren, disatu sisi gue ngerasa bangga aja gitu kenal mereka, yaa itu semua karna travelling, keluar dari dunia yang cukup bikin gue stress, dan mengembalikan pikiran gue lebih jernih.
Gue udah makan dunia akuntansi bertahun-tahun, dan gue gak mau sampe lingkungan gue cuma orang-orang yang kenal angka dan kaku, serius ini, apalagi gue gak suka akuntansi, dan gue merasa anak akuntansi tuh pinter-pinter deh, dan gue ngerasa diri gue gak pinter. Jadi kayak terbelakang gitu. Hahaha.
Tapi masih ada yang bisa gue banggain dari diri gue, gue salah satu yang punya darah seni, yang belom tentu semua orang bisa pelajarin, beda sama ilmu pasti yang semua orang pasti dapet dan bisa pelajarin.
Berkat travelling juga gue bisa kenal sama senior Pencinta Alam, anak-anak Pencinta Alam, dan memberikan gue banyak ilmu, wahh pokoknya selagi gue masih dikasih kesempatan hidup, gue akan satu persatu menjelajah Indonesia. Bismillah.

Let's go travelling.....


Kamis, 19 Juli 2018

Bolehkah sekedar hanya bercengkrama ?

Kemarin habis nonton video youtube terbaru Raditya Dika, yang ft Boy William, dan ngebahas soal patah hati pertama. Seketika yang ada di benak gue itu cuma satu nama. Bisa di bilang dia ini first love gue, bagi gue first love bukan berarti pacar pertama, Jaman SMP aja gue udah 2 kali pacaran, tapi please ini jangan diikutin, ini salah, gak boleh pacaran dalam Islam. Meskipun gue belom baik, tapi gue masih berusaha untuk jadi baik.
Oke back to the topic yang akan gue bahas. Siapa sih nama yang seketika gue inget pas nonton video itu, sebut saja dia MIR. Gue suka sama dia sekitar tahun 2007 awal mungkin kelas 8 SMP, dan gak tau kenapa suka sama dia, mudahnya berita tersebar sampe satu sekolah tau, bahkan ada guru yang tau, dan guru matematika itu sering cengin gue sama si Mir. Semua temen segengnya tau dan gue selalu salting kalo liat dia, sumpah gue cerita ini kayak lagi berada di situasi pada saat itu. Bener kata video Radit, jatuh cinta jaman dulu tuh beda feelnya sama sekarang ini, di jaman yang udah ada sosmed dimana-mana, buat cari tau tentang orang yang kita suka bisa dengan mudah, apalagi orang itu aktif di sosmed, kalo jaman gue SMP, itu paling ada friendster sama facebook, itu juga friendster udah tenggelam dan fb naik, tapi karna hp belom secanggih sekarang, jadi mainnya di warnet, masih ngerasain antri di warnet, kayaknya serua aja gitu yaa kalo inget jaman dulu.
Dan sayangnya si Mir ini gak main tuh fb waktu itu, jadi gak ada wadah untuk kepo dan cari tau dia.
Kalo upacara tiap Senin suka liat-liat ke barisan kelasnya ada dia apa engga, kalo lagi keluar jam istirahat suka liat ke tempat dia nongkrong sama temen-temennya, betapa senengnya waktu pas makan di kantin, dia sama temennya duduk gak jauh dari tempat gue makan, betapa senengnya waktu dia main ke deket kelas gue.
Mir ini anaknya pinter, jago bahasa Inggris, jago banget main gitar dan alat musik lainnya. Cuma namanya jaman SMP lagi bandel-bandelnya, jadi yaa gak terlihat signifikan prestasinya.
Kelas 8 gue sekelas sama sebut aja dia Sakura, cukup deket, duduk deketan, suka main bareng, suka ke rumahnya juga, tapi dia adalah orang yang menjadi penghianat disini. Dia ternyata sempet pacaran sama Mir, dan temen-temen deket gue tau, terus mereka gak bilan gke gue, dengan alasan "kita gak mau lo sakit hati". Itu perkataan paling bulshit sih menurut gue, makanya gue sempet gak percaya sahabat sampe lama banget, semua hanya gue anggep temen, gak ada yang spesial. Gue lupa itu tahun berapa, yaa sekitar 2008 deh. Sampe akhirnya gue tau, dan gue sempet ribut sama dia, yaa namaya orang kecewa, dan gak sampe lama-lama gue baikan lagi sama dia. Kalo inget bagian ini rasanya masih kesel banget, segitu bodohnya gue waktu itu, dan gue masih aja suka sama Mir.
Sekitar akhir tahun 2008, mulai ada sms dan telpon dari temen-temennya Mir ke gue, bilang kalo Mir suka sama gue lah, apalah dan sebagainya. Waktu itu juga sempet ada sms ngaku sodaranya Pak Wahyu (guru bahasa Inggris) dan setelah beberapa lama nomer yang dipake itu sama percis nomernya Mir. Pada saat itu gue gak tau mau nanggepin gimana, disatu sisi gue masih kecewa, disisi lain gue gak munafik masih suka sama Mir.
Dan tanggal 14 Februari 2009 dia nembak gue dan gue sempet tolak. hahaha, terus gue terima deh, nembaknya kocak, kan ngajak jalan, tapi bertiga sama temennya juga, terus ke senayan city, dan Mir, nembaknya di jalanan mau masuk mall Plaza Senayan, jaman-jaman masih polos sih yaa. Hahaha.
Gue inget banget dia pernah bilang "belom pernah ngerasain suka sampe kayak gini" dan gue juga bilang hal yang sama, terus dia minta maaf gitu, dan gue gak mau nanya minta maaf karna apa, karna gue udah tau maksudnya kemana.
Mir, itu suka band bergenre macam MCR, A7x dan dia juga suka sama Dewa 19. Dulu lewat telpon dia pernah mainin lagu MCR - Cancer dan Dewa 19 - Risalah Hati. Ahh elah itu sweet banget sih.
Pernah nelpon dia waktu pagi dan yang angkat ibunya, dan ibunya nanya "kamu suka sama Mir ?" terus dengan polosnya gue bilang iya. hahaha polos sekali gue jaman itu.
Waktu udah pacaran dan mendekati lulus deh, udah kayak ngilang aja gitu, dan orang tuanya sempet telpon gue karna Mir gak pulang, dan waktu itu dia gak mau ngomong sama gue, pas tepat banget dia pulang, ortuna nelpon gue. Sedihhhhh.
Pas ada pensi di sekolah, gue papasan dan kayak orang gak kenal, sampe gue tanya ke temennya, Mir kenapa, dan yasudahlah gue gak mau ganggu. Dan kita pisah begitu saja....

Dan beberapa tahun belakangan sodara kembarnya punya fb dan kita temenan, initnya disitu dia bilang udahlah move on aja dari Mir, lanjutin hidup lo dengan kegiatan yang positif supaya cepet lupa. Posisinya si Mir, udah di terima di STAN. Luar biasa dia, emang dasarnya pinter. Gue aja ikut try outnya susah banget apalagi ikut ujian masuknya, dan gak ada niat juga, bukan passion gue.
Dan selang beberapa lama, Mir punya fb, dan gue memberanikan diri untuk kontak dia lewat message fb, gue minta kontaknya dikasih loh, gue pikir gak akan dikasih. Sempet ngajak ketemu tapi dia bilang gak bisa. yaa I know why lah.
Sejujurnya gue bukan gak bisa move on, gue udah move on, cuma rasa pengen ketemu itu bukan untuk flashback ke masa lalu atau akan mencoba lagi, but lebih ke yang pengen silaturahim dan ngobrol-ngobrol banyak aja, kayaknya juga akan ada banyak hal yang bisa di obrolin, bukan ngomongin masalah perasaan yang udah terkubur. Semoga pikirannya lebih luas aja mandang kesana.

End....




Selasa, 22 Mei 2018

Mengenal Pak Kelly Daryono

Sesuai judul dan postingan sebelumnya, pertemuan dengan Pak Kelly akan gue ceritakan di lain postingan. Kalau orang-orang yang belum kenal gue dan baca ini, mungkin akan bertanya-tanya yaa, emang siapa sih Pak Kelly ? Tapi untuk sebagian orang yang kenal gue dan jika ada yang mengikuti cerita tentang tragedi Salak 1987, pasti tau Pak Kelly itu siapa.
Tahun 2015 gue mendaki ke gunung daerah Jawa Timur, yaitu Gunung Argopuro. Disitu gue ikut sama temen mendaki yang udah pernah kenal sebelumnya, bisa dibilang open trip tapi juga sharing cost, yaa gabungan lah. Dan temen gue itu share untuk cari orang di website backpacker Indonesia.
Total tim kita 13 orang, 2 orang guide dari Malang, 1 orang dari Jogja, dan 10 orang dari Jakarta.
Kita perjalanan menuju stasiun Surabaya, dan menuju terminal, dari situ gue bertemu Pak Kelik pas di Stasiun Surabaya Pasar Turi, disitu awal gue pikir ini siapa yaa, kan pake topi koboy gitu dan udah tua, ternyata pas di perjalanan gue baru sadar Pak Kelly satu tim sama gue. hahaha parah
Singkat cerita yaa, kan mau ceritain tentang Pak Kelly, bukan pendakiannya. Hahaha.
Sampe di basecamp Baderan, sempet ngobrol" sama Pak Kelly, kayaknya udah expert gitu denger beliau ngobrol" sama orang yang ngurusin simaksi disitu (lupa nama bapaknya), Pak Kelly bawa carrier gede banget deh, biarpun udah tua tenaganya masih kuat, dan selama pendakian pasti dapet wejangan" dari beliau. Dari mulai di marahin soal packingan carrier, karna carrier salah satu temen gue ada yang miring, dan mulai cerita" tentang kejadian di Gunung Salak 1987. Jujur aja gue orang yang agak songong dan keras kepala, kadang gue suka gak dengerin Pak Kelly. Hahaha maap yaa Pak. Gue juga di marahin karna kuku kaki panjang, yang berakibat turun dari Argopuro gue operasi kecil lepas kuku, karna kuku kaki gue pada copotan dan darah beku. Yaa gue sadar sih, setiap orang punya cara tersendiri dalam menyampaikan sesuatu, mengajari sesuatu, kita gak bisa mengharapkan orang lain seperti apa yang kita inginkan, apalagi udah beda jaman, yang gue maksud disini cara penyampaian Pak Kelly, yaa sama kayak guru-guru gue disekolah yang udah tua, beda jaman, beda cara penyampaian juga kan. Tapi gue sangat menghargai beliau, haruslah, kudu hormat sama yang lebih tua. Dan yang kocaknya lagi, temen-teman satu tim juga baru tau kalo Pak Kelly tuh senior. Hahaha kocak dah, yaa akhirnya kita tau karna dari cerita-cerita beliau. Pak Kelly suka cerita, yaa gue jadi inget kakek gue, biasanya orang tua yang punya banyak pengalaman pasti suka cerita sama yang lebih muda. Dan dari Argopuro gue banyak belajar dari Pak Kelly.
Setelah itu alhamdulillah silaturahim masih terjaga bahkan sampe detik ini, waktu itu beberapa kali kita reunian. Dan gue sempet satu pendakian lagi sama Pak Kelly ke Rinjani, tahun 2016, disitu Pak Kelly juga ajak istrinya. Selama pendakian gue suka cek cok sama Pak Kelly, makanya beliau suka bilang gue ngambekan. Hahaha. Tapi gue minta maaf kok pasti.
Dan sekitar September 2017, Pak Kelly whatsapp gue dan ngajak napak tilas tragedi Salak  1987 itu, karna ada satu komunitas di Bogor, namanya Bogor Salaka Waha  nemuin Tugu yang terukir nama korban meninggal pada tragedi itu, yang di buat oleh angkatan TEPEPA (nama PA di SMKN 26) tempat Pak Kelly sekolah dulu, tempat sekolah abang gue juga, jadi gue gak asing sama SMKN 26, salah satu sekolah terbaik juga di Jakarta.
Tapi kondisinya pas banget gue mau ke Semeru, ternyata acaranya bulan Oktober, yaa gue akhirnya bisa ikut acara itu. Dan pendakian itu banyak banget pesertanya, ada kali 50an orang, dari komunitas BSW dan TEPEPA, Bang Kresna (anak Pak Kelly), istri Pak Kelly dan ada juga gue penyusup, hahaha. Disitu berasa jadi orang nyasar aja, untung gue kenalnya sama TEPEPA 1 (alias pendiri TEPEPA) jadi masih nyaman aja.
Pertama kalinya gue nginjekin kaki di Gunung Salak (Salak Mossa 6), padahal itu Gunung yang paling gue ngeri buat naikin sampe saat ini. Takut aja bawaannya, tapi karna pendakian masal dan banyak expert juga, jadi insyaallah aman.
Tapi jujur gue penasaran banget sih buat naik Salak, terutama Salak 1 aja deh, kalo bisa malah nelusurin seluruh puncak Salak, karna Salak banyak banget Puncak nya.

Jadi dari situlah awal gue kenal Pak Kelly, alhamdulillah sampe sekarang masih suka komunikasi.

Rabu, 25 April 2018

Pengalaman Organisasi

Sejak SD gue udah aktif ada di organisasi Pramuka, sampe waktu ada Persami (perkemahan sabtu minggu) yang diadain di SD gue, itu mungkin pertama kalinya gue nginep di tempat lain tanpa orang tua, meskipun cuma diadain di SD gue, bukan di Cibubur. Dan gue terpilih sebagai salah satu grup yang akan mengikrarkan Pancasila dan menyalakan api unggun, dibantu dengan 4 teman gue lainnya. Gue bisa terpilih karna dilihat dari Buku SKU, dan gue salah satu yang mendapat tanda tangan terbanyak, tanda tangannya itu bukan didapat dengan cuma-cuma, ada goals yang harus dipenuhi sampai Kaka Pembina menandatangani SKU gue itu. Ada perasaan bangga pada diri gue saat itu.

Lanjut SMP sekitar tahun 2006/2007, gue masih melanjutkan organisasi Pramuka, tapi bisa dibilang gak aktif terus, cuma sekitar satu tahun, jadi gak sampe maksimal. Diajarin baca berbagai macam sandi, kode semaphore, baris-berbaris, tali temali, kedisiplinan dan masih banyak lagi, yang bisa bangun karakter diri dan menjadi mandiri. Gue beberapa kali ikut lomba, dan kemah di Bumi Perkemahan Cibubur. Kemah jaman Pramuka dulu, masih belom susah-susah banget sih, karna masih di bumi perkemahan, masih ada toilet, masih banyak yang jualan, dan makanan pun masih disediakan Pembina, tapi waktu itu belom seperti sekarang yang udah banyak dijual kompor mini dan nesting, dulu masih pake kompor yang segede laptop, ada juga kompor tenaga surya gitu, tapi itu mahal. Tapi yang cukup susah itu diriin tenda rumah. Hahaha, Tenda yang bisa nampung sampe 10-12 orang dalem tenda. Tenda yang gak ada framenya sama sekali, kayak tenda" sekarang, yang kalo narik sisi-sisinya gak kuat bisa ambrol di tengah, dan waktu itu pernah karna hujan, tengah tendanya nampung air gitu, karna gak kuat talinya. Hahaha

Inget banget dulu tuh grup putri gue, meskipun cuma anggota sih gue, belom terlalu siap ngadepin sekolah" lain yang dari segi perlengkapan dan baris berbaris oke banget, grup gue mah apa atuh, hahaha, buat tali temali yang ada 3 tongkat nopang dan 1 tongkat harus berdiri di topang pake tali tambang khas anak Pramuka, yaa bentuknya prisma gitu deh pokoknya, terus grup gue gatot (gagal total) hahaha, tongkat gak berdiri. Yaa tapi itu pengalaman sih, terus yang temen setenda gue nangis gara" rok ketuker, dan jurit malam khas yang bikin nangis. Dan diwaktu yang bersamaan gue harus ikut lomba story telling, terus gue ijin pulang duluan di jemput Bapak. Dan kayaknya waktu itu baju gue ketinggalan di kamar mandi cibubur karna buru-buru.
Setelah gue naik kelas 8 dan 9 gue gak melanjutkan lagi, entah karna apa, mungkin karna udah gak asik orang"nya, gak tau sih pastinya. Tapi gue dapet banyak pelajaran dari Organisasi Pramuka ini.

Sampe akhirnya gue SMK, pada saat itu gue belom ada niatan untuk ikut apa atau melanjutkan Pramuka lagi, sampe pada akhirnya di ajak masuk PMR, awalnya ikut"an aja sih, karna temen deket gue juga masuk PMR, entah kenapa antusias anak-anak yang ikut PMR gak banyak, bahkan bisa dihitung jari, padahal setiap Senin saat upacara, anak PMR selalu jaga dan anak PMR yang bantu kalo ada yang pingsan atau sakit. Dan kalo ada yang sakit di jam-jam kelas pun anak PMR yang dipanggil. Pasti kalian butuh deh anak PMR.

Dari yang awalnya ikut-ikutan, sampe jadi enjoy dan seneng ikut PMR. Pelajaran baris-berbaris itu gak cuma ada di Pramuka, di PMR pun ada. Banyak banget yang bisa dipelajari di PMR, dari mulai P3K, buat tandu, baris-berbaris, materi donor darah, materi halang rintang, Dapur Umum dan masih banyak yang lain. Kalo istilah Pencinta Alam (PA) itu diksar, kalo ini pengukuhan anggota, dan disitu ngerasain banget di maki-maki, kotor-kotoran, disiram-siram sampe lepek, kotor. Tapi sebanding dengan lencana yang akhirnya didapet sebagai anggota PMR.

Gue sering ikut lomba" PMR dan perkemahan PMR di Cibubur, dari yang tingkat DKI sampe Nasional, biasanya dinamakan JUMBARA (Jumpa Bakti Gembira). Regenerasi pun dimulai, saat gue beranjak kelas 11. Gue terpilih sebagai kandidat ketua PMR yang baru, gue dan teman gue Dyah namanya, meskipun pada akhirnya yang terpilih sebagai ketua Dyah, dan gue sebagai wakil.

Sekitar awal tahun 2011 wakil kesiswaan SMK gue, yang bernama Bu Nani, kasih selembaran kertas dari PMI wilayah, sekolah gue masuk wilayah Jakarta Pusat. Dan isi selembaran itu adalah seleksi peserta untuk JUMBARA tingkat nasional di Gorontalo, Sulawesi. Nasional lohh dan gue gak nyangka. Gue inget banget waktu itu Bu Nani ngabarin ketua dan gue sore-sore banget, dan seleksi tingkat wilayanya itu besok harinya. Hahaha, entah harus seneng atau kesel. Jujur gue sempet gak mau karna gak ada persiapan yang mateng, sedangkan materi PMR tuh banyaaak banget, dan materi yang akan di seleksikan itu banyak, gue cuma punya waktu semalem untuk persiapan. Setelah di dorong-dorong sama ketua dan Bu Nani akhirnya gue mau, setiap sekolah wajib ngajuin 2 kandidat, dan gue minta ketua gue untuk nemenin gue juga. Kata-kata yang gue inget dari Bu Nani sampe detik ini pada saat nyuruh gue untuk ikut "Ghassani, kesempatan itu gak dateng dua kali, apalagi ini 5 tahun sekali, kamu harus coba, pede aja". Yaa bener, JUMBARA nasional itu emang rutin diadakan selama 5 tahun sekali, dan tempat diadakannya pun selalu berpindah-pindah.

Yang gue inget waktu itu ada materi P3K, pidato bhs inggris, pertunjukan bakat, pertunjukan games, hafalan materi palang merah dan nyanyiin mars PMI. Sampai pada hari H seleksi, seleksi dilaksanakan di PMI Pecenongan, dan pagi itu gue udah buat resume tentang semua materi dan pertunjukan bakat, sampe-sampe gue latihan pidato bhs inggris di depan anak-anak futsal untuk ngilangin grogi. Hahaha, untung gue pada kenal sama anak-anak futsal. Dan pas sampe ternyata ngaret, untuk Mula (SD) udah selesai, dan Madya (SMP) masih berlangsung, akhirnya gue nunggu, udah mau seleksi, dibuat nunggu, makin deg-degan. Dan pada saatnya untuk Wira (SMA/K) masuk, banyak juga yang ikut seleksi pada saat itu, gue juga di dampingin sama pelatih PMR gue, Ka Bagus namanya yang sukanya dipanggil Coker (cowok keren) zzzz.

Jadi ada pertunjukan bakat, nah disini gambar dan main musik, makanya Bu Nani dan Ketua gue, segitu nyemangatin gue buat ikut, karna gue punya kemampuan seni, yang belom tentu semua orang punya, kalo hafalan materi dan praktek kurang lebih semua pasti bisa.

Gue berniat untuk mainin lagu Sheila On 7 - Anugrah terindah yang pernah kumiliki, dan menggambar pemandangan sunset. Sampai pada akhirnya giliran gue untuk maju, nyampein materi-materi secara lisan, terus nyanyi mars PMI, pas ditanya bisa gambar, gue bilang bisa dan langsung disuruh ambil posisi ke tempat gambar, nahh telat pas nanya main musiknya, katanya nanti terakhir, tapi akhirnya gak jadi karna udah kesorean. Hahhaa, abis gambar itu materi praktek P3K, gue rasa sih beberapa salah, tapi yasudahlah. Terus pengumuman seleksi tingkat wilayah lupa berapa lama, tapi setiap wilayah terpilih 6 orang setiap tingkat, jadi 18 orang tiap wilayah, dan gue termasuk yang terpilih itu. Alhamdulillah. Dan bangganya lagi, hasil gambar gue, di pajang dan dibingkai di ruang pengurus PMI Pecenongan.

Masih ada seleksi lagi setelah itu, karna hanya 3 orang setiap tingkat yang bisa maju untuk seleksi tingkat DKI, jadi tiap wilayah 9 orang termasuk Kepulauan Seribu, dan setelah itu ada pelatihan-pelatihan dan seleksi secara tidak langsung, jadi dilihat kemampuan kita selama latihan, dan setelah pengumuman, gue menjadi salah satu dari 3 orang terpilih menjadi wakil seleksi tingkat DKI untuk tingkat Wira. Rasanya seneng dan bangga banget. Setelah itu terbitlah latihan rutin tiap minggu di PMI Kramat. Katanya akan ada seleksi lagi selama latihan rutin ini, dan gak boleh absen latihan kalau gak ada alasan yang jelas, karna kalau gak ikut latihan sampe 3 kali bisa kena diskualifikasi. 

Gue inget banget dulu waktu awal breefing sampe ada bapak-bapak dari PMI bilang (lupa siapa namanya), di latihan ini butuh fisik dan mental yang kuat, kalau udah ada sakit asma atau bawaan lainnya sebaiknya mudur aja. Terus gue merasa jadi orang yang terintimidasi karna sakit asma. Ngapain gue udah susah-susah seleksi sampe ke tingkat DKI ini, terus gue nyerah gitu aja sebelum bertanding ? ohhh tentu tidak bisa. Gue buktiin, penyakit bawaan itu tuh gak akan jadi penghalang buat siapapun yang mau kerja keras dan punya tekad kuat.

Setelah mengikuti latihan bertahap di PMI Kramat dan beberapa kali di Cibubur, terpilihlah 54 orang yang akan mewakili DKI untuk lomba JUMBARA nasional di Gorontalo. Pengukuhan kontingen awal dilakukan di Bumi Perkemahan Cibubur oleh Bu Rini Sutiyoso, dan pengukuhan selanjutnya di Balai Kota oleh Gubernur DKI pada saat itu, Pak Fauzi Bowo. Bangga dan seneng gak henti di benak gue, setelah seleksi dan latihan yang panjang gue resmi jadi kontingen DKI Jakarta yang akan berangkat Ke Bumi Perkemahan Limboto, Gorontalo, Sulawesi. Berkat PMI juga gue bisa bertemu dengan pejabat-pejabat negeri ini, termasuk Pak Jusuf Kalla, yang menjadi ketua Palang Merah Indonesia.

Kegiatan Jumbara Nasional ini diikuti oleh seluruh Provinsi di Indonesia dan mendatangkan relawan-relawan dari luar Negeri yang dilaksanakan selama 10 hari. Perlombaan yang di lombakan juga beragam, tidak hanya tentang Palang Merah, tapi termasuk kegiatan seni lainnya, seperti melukis, paduan suara dan cerdas cermat. Serta yang  menyenangkan lagi, kunjungan ke setiap provinsi, kita selalu memakai pakaian adat Betawi. Dan berkat Jumbara ini, pertama kalinya gue naik pesawat. Hahaha norak yaa, tapi gapapalah, pertama kalinya dan dibayarin oleh DKI.

Sampai akhirnya selesai dan DKI mendapatkan terbaik pertama tapi urutan 5 (kalau gak salah). Yang jelas kita semua udah melakukan yang terbaik untuk PMI DKI Jakarta.

Pengalaman organisasi ini begitu melekat dan membuat gue banyak belajar berbagai hal, terutama pembangunan karakter diri, dari mulai kedisiplinan, kemandirian, rasa empati dan simpati.

Terkait dengan hobby gue mendaki saat ini, jujur emang gue bukan dari basic Pencinta Alam, tapi gue juga berasal dari organisasi yang melatih fisik dan mental, mungkin gak sekeras PA, dan kalau sekolah dan kampus gue ada organisasi PA, mungkin gue akan join itu, tapi sayangnya wadahnya gak ada, dan gue pun dulu sulit dapet izin orang tua untuk kegiatan-kegiatan outdoor begitu, sebenernya diizinin aja sih yaa, cuma kalo spesifik mendaki mungkin agak susah. Tapi sekarang udah lebih longgar.

Meskipun gue gak berasal dari PA, tapi gue banyak belajar, learning by doing, sedikit-banyak gue dapet ilmu soal pendakian, bukan cuma jadi pendaki ikut-ikutan jaman now, bukan pendaki nekad yang naik gunung tanpa persiapan yang matang. Dan berkat gue ikut-ikut trip pendakian, gue bisa kenal dengan senior organisasi PA, yang sekolahnya di STM abang gue, dunia emang sempit yaa. Meskipun abang gue bukan anggota dari PA tersebut sih, tapi sekolahnya kan sama. Hahaha. Beliau namanya Pak Kelik. Gue akan ceritain awal bertemu Pak Kelik di tulisan selanjutnya, karna juga akan cukup panjang kayaknya....:D

Untuk saat ini, sekian cerita tentang pengalama organisasi gue. Gue ingetin untuk anak muda sekarang, meskipun gue juga masih muda, Hahaha. Ikutlah organisasi di sekolah-sekolah kalian. Kalian gak akan rugi. Justru dari organisasilah pembentukan karakter diri yang sesungguhnya, karna di sekolah kan cuma belajar formal, berkutat dengan buku dan praktek jurusan. Organisasi selain bisa nambah temen, nambah ilmu, dan kegiatan positif. Jadi gak cuma jadi siswa/mahasiswa pasif yang sekloah-pulang kuliah-pulang. 

Tetep ikutin cerita gue selanjutnya yaa.....




Rabu, 04 April 2018

Jujur... Aku rindu...

People come and go, mungkin itu adalah kalimat yang tidak asing untuk semua orang, ketika ada pertemuan yang berujung perpisahan, tapi ini bukan sekedar kalimat, ini nyata adanya.
Setiap orang akan menghadapi masa dimana bebas bisa kapanpun bertemu tapi akan ada masanya untuk bertegur sapa aja canggung.

Jujur...
Aku merindukan banyak orang, merindukan segala kegiatan yang pernah kita lakukan.
Pertama, mungkin aku merindukan ibu kandungku sendiri, yang telah berisah dengan bapak sekitar setahun lalu, dan dia memilih untuk pergi dan menikah dengan orang lain, entah rindu apa tidak, yang jelas terkadang muncul perasaan ingin bertemu, tapi lebih sering muncul perasaan benci dan kesal.

Kedua, aku merindukan Bagus Aprillast, Daniel Aminullah, Ferdia Susanti, Sri Nurhayati, Akhaerulloh. Teman yang tinggal di Depok, kecuali Daniel, yang kenal karna pendakian gunung. Sudah setahun belakangan ini aku tidak pernah berjumpa atau kumpul dengan mereka lebih tepatnya, pernah bertemu daniel, ferdia dan irul sewaktu aku dirawat, selepas itu sampai detik ini, tak pernah ada pertemuan lagi, khusus untuk aku sih. Mungkin aku yang mulai menjauh, tapi sejujurnya engga. Mungkin hanya waktu yang membuat kini menjadi berbeda dengan dulu.
Sempet mimpiin mereka, mungkin karna memang rindu yaa sampe kebawa mimpi dua kali.

Ketiga, aku merindukan Muhammad Ilham Ramadhan, seseorang yang pernah dekat sewaktu SMP, dan berpisah begitu aja setelah lulus, pernah beberapa kali, beberapa tahun yang lalu nemu FB nya, dan sempet minta kontak, tapi yasudahlah dia sudah berbeda, kini dia sudah bisa dibilang sukses, Lulusan STAN, dan pekerjaannya menjanjikan, disamping itu hobby bermusiknya yang tetap dia jalankan sampai detik ini. Sukses terus am buat kamu.

Keempat, teman pendakian Latimojong. Libur lebaran tahun lalu 2017, aku nekad ikut open trip ke latiomojong sendirian, gunung yang terletak di Sulawesi, dan salah satu dari 7 summit of Indonesia. Iyaa bisa dibilang nekad karna, aku sempet ragu untuk ikut, setalah aku pastikan OT nya terpercaya dan berpengalaman soal gunung ini, jadi aku putuskan untuk jalan, baru beli tiket aja H-7 meeting point, dan baru fix daftar setelah beli tiket itu. Dan aku seneng ikut OT ini, temen-temen dari berbagai daerah, dan semua menyenangkan, aku rindu mereka semua, mereka semua baik dan seru, semoga ada kesempatan ketemu lagi dengan mereka

Kelima, aku rindu angkat carrier lagi, rindu jalan jauh lagi, rindu dingin dan sejuknya udara gunung, rindu capek mendaki, rindu semua tentang gunung....

Banyak yang dirindukan, tapi diatas adalah yang paling kurindukan saat ini. Semoga aku masih punya waktu untuk bertemu dengan kalian. Aamiin...